Pages

Sekilas Tentang Pulo-Majeti





KEBERADAAN situs budaya Pulo Majeti di Kec. Purwaharja Kota Banjar kini dinyatakan vakum. Hal itu menyusul meninggalnya Abah Omod, yang selama ini dipercaya sebagai juru kunci atau kuncen cagar budaya yang terkenal keangkerannya itu.
“Untuk sementara ini vakum, karena kuncennya meninggal dunia. Tapi walau demikian kami tak bisa melarang seandainya ada pengunjung yang nekat memasuki kawasan itu tanpa dipandu oleh kuncen,” kata Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata Dishubpar Banjar, Eman Suratman, Selasa (1/11).
Dia menjelaskan, terlepas dari kontroversial yang selama ini berkembang di masyarakat, keberadaan Pulo Majeti memang cukup terkenal bahkan hingga ke luar negeri.
“Pengunjungnya mayoritas berasal dari luar daerah. Motivasinya beragam, mulai dari sekedar jalan-jalan, meneliti sampai berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistis. Nah ketika sang kuncen meninggal, muncullah kebingungan,” kata Eman.
Yang jadi soal, untuk menjadi kuncen Pulo Majeti pengganti Abah Omod, ternyata tak bisa sembarangan.
Konon harus seseorang yang menerima wangsit dan menguasai daerah itu, selain tentunya harus memiliki kemampuan tertentu.
“Makanya masalah ini akan segera kita komunikasikan dengan unsur masyarakat setempat agar bisa dicarikan solusi terbaik,” kata Eman.
Keberadaan seorang kuncen memang cukup penting. Selain sebagai pemandu pengunjung dan memelihara cagar budaya, kuncen juga penting untuk mempermudah pengawasan terhadap aktifitas pengunjung.
Lebih lanjut Eman juga menjelaskan pemerintah sebelumnya sempat berniat untuk melakukan penataan di kawasan Pulo Majeti tersebut. Hanya saja hal itu ditolak oleh kuncen dan masyarakat. Alasannya penataan kawasan itu bisa mengusik mahluk penghuni Pulo Majeti.
“Akhirnya kita biarkan saja seperti apa adanya dan mempertahankan keaslian kawasan itu,” pungkas Eman.
Seperti diketahui, Situs Pulo Majeti/Rawa Onom terletak di Dusun Siluman Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja dengan luas areal 2 Ha. S
itus ini merupakan tempat ziarah yang dikunjungi para peziarah dari Kota Banjar maupun kota-kota lainnya. Pada umumnya para peziarah mendatangi situs untuk tujuan kepangkatan dan keduniawian.
Pembangunan Rawa Onom sekitar tahun 1917 M karena Banjar waktu itu masih termasuk Kemantren Purwaharja, termasuk Kecamatan Parigi Kewadanaan Rancah Kabupaten Ciamis.
Rawa Onom tepatnya terletak di sebelah Utara daerah Banjar. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kaso dan Ranca Bingung, di sebelah Timur Sungai Cijolang, di sebelah Barat Desa Ciminyak dan Cisaga, di sebelah Selatan dengan Desa Siluman dan Sungai Citanduy.
Rawa Onom menurut cerita rakyat dulunya termasuk Kerajaan Ratu Gakuh, tetapi karena terlalu luar dan jauh jangkauannya, maka patihnya yang berdiam di Pulo Majeti dan sampai saat ini Pulo Majeti dijadikan Situs Cagar Budaya.Faisal Amirudin/KP.
sumber: http://kabar-priangan.com

Salam buat sobat blogger ... ...

Aku hanyalah seseorang yang kebetulan suka nulis, suka ngenet dan terutama suka uothak-uathik template blogspot.

Silahkan buka
http://juragansedenk.blogspot.com/


0 komentar:

Post a Comment